Hasil Rakernas AP3SI 2017

HASIL RAPAT KERJA NASIONAL (RAKERNAS) AP3SI DI HOTEL GRAND TJOKRO BANDUNG

KAMIS, 5 OKTOBER 2017

PENDAHULUAN

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, bahwa pelaksanaan Rakernas Perkumpulan Profesi Pendidik dan Peneliti Sosiologi Indonesia (AP3SI) tahun 2017 telah terlaksana dengan baik dan sukses. Rakernas AP3SI ini merupakan Rakernas yang ke 2, sejak pertama diadakan pada tahun 2016.

Rakernas AP3SI ini merupakan agenda tahunan AP3SI untuk membahas isu-isu dan persoalan terkait Sosiologi maupun Pendidikan Sosiologi, sekaligus menindaklanjuti program atau agenda kegiatan yang sebelumnya direncanakan. Rakernas AP3SI 2017 ini dilaksanakan di Hotel Grand Tjokro Bandung, pelaksanaan Rakernas yang ke 2 ini dilakukan melalui kerjasama dan berkolaborasi dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, khususnya Direktorat Jenderal Sumber Daya, Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

Agenda Rakernas AP3SI ini tidak hanya membahas mengenai isu-isu maupun persoalan Sosiologi, akan tetapi memiliki agenda utama diantaranya mendiskusikan pelaksanaan International Conference AP3SI, penyelenggaraan Olimpiade Sosiologi untuk Guru-guru se-Indonesia dan Double Degree,  serta kompetensi lulusan Prodi Pendidikan Sosiologi S1 Pasca PPG.

Dokumen ini berisi mengenai hasil diskusi komisi International Conference AP3SI, komisi Olimpiade dan Double Degree, serta komisi Kurikulum PPG pada Rakernas AP3SI 2017. 

WAKTU, TEMPAT, DAN PESERTA

Rakernas Perkumpulan Profesi Pendidik dan Peneliti Sosiologi Indonesia (AP3SI) tahun 2017 dilaksanakan pada hari kamis 5 Oktober 2017 di Hotel Grand Tjokro, Bandung. Peserta Rakernas AP3SI ini, diantaranya:

NONAMAUNIVERSITAS/PT
1Elly MalihahUPI
2Siti KomariahUPI
3Siti NurbayaniUPI
4WilodatiUPI
5Nurul FatimahUNNES
6Thriwaty ArsalUNNES
7Ali ImronUNESA
8Martinus LegowoUNESA
9Grendi HendrastomoUNY
10Nur Endah JanuartiUNY
11AnggaunikakiranantikaUM
12IrawanUM
13Muhammad SyukurUNM
14Eka Vidya PutraUNP
15Ike SlyviaUNP
16Gusti Bujang AUNTAN
17ImranUNTAN
18Maryam LamadarisiUNIMA
19Hairil WadiUNRAM
20Sigit RuswinarsihUNLAM
21Yanti Sri WahyuniSTKIP PGRI SUMBAR
22Inoki Uima TiaraSTKIP PGRI SUMBAR
23Rinel FitlayeniSTKIP PGRI SUMBAR

RANGKAIAN ACARA

Acara Rakernas AP3SI 2017 ini berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Sumber Daya, Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, dengan mengambil tema “Pelatihan Penguatan Kompetensi Dosen Prodi Pendidikan Sosiologi”. Acara tersebut dibuka oleh Dr. Agus Mulyana, M.Hum selaku Dekan FPIPS, dan juga dihadiri oleh Prof. Dr. Bunyamin Maftuh, M.Ed selaku Direktur Karir dan Kompetensi Sumber Daya Manusia.

Rangkaian acara tersebut diantaranya terdapat penyampaian materi dari:

  1. Dr. Nazib Azca, memaparkan materi mengenai “Perkembangan Teori Sosiologi terkini: Sosiologi Masyarakat Digital dan Sosiologi Kepemudaan”.
  2. Prof. Emy Susanti, MA, memaparkan materi mengenai “ Rethinking of Social Research Methodology”.
  3. Prof. Dr. Bunyamin Maftuh, M.Ed, memaparkan materi mengenai “Kompetensi Pedagogis Dosen Pendidikan Sosiologi serta Peningkatan Karir”.

Setelah rangkaian penyampaian materi selesai, dilanjutkan dengan Rakernas AP3SI dengan teknik dibagi ke dalam 3 komisi, yakni komisi International Conference, komisi Olimpiade dan Double Degree,serta  komisi Kurikulum PPG.

HASIL DISKUSI AP3SI

INTERNATIONAL CONFERENCE AP3SI

Pentingnya International Conference yang dikelola oleh AP3SI agar terdapat wadah untuk silaturahmi dalam rangka sharing hasil-hasil riset lintas disiplin ilmu Sosiologi antar anggota AP3SI. Pelaskanaan International Conference AP3SI ini direncanakan sebagai agenda 2 tahunan asosiasi. Tujuan dari dilaksanakannya International Conference AP3SI ini diantaranya untuk mengetahui isu-isu dan kondisi teraktual hasil-hasil riset lintas disiplin ilmu Sosiologi.

Anggota dari komisi International Conference diantaranya:

  1. Siti Nurbayani (UPI)
  2. Anggaunikakiranantika (UM)
  3. Yanti Sri Wahyuni (STKIP PGRI SUMBAR)
  4. Rinel Fitlayeni (STKIP PGRI SUMBAR)
  5. Ali Imron (UNESA)

Hasil diskusi dari Rakernas International Conference diantaranya:

  1. Rencana pelaksanaan International Conference dilakukan pada bulan September, 2019 di UNNES.
  2. Nama dan konsep melanjutkan dari UPIICSE, akan tetapi menghilangkan UPI nya, menjadi ICSE (International Conference on Sociology Education).
  3. Tema: Future Education in Digital Society.
  4. Subtema:
  5. Education;
  6. Social Aspect;
  7. Economic Challenges;
  8. Science & Technology Change;
  9. Politic & Law;
  10. Gender;
  11. Environmental System;
  12. Demography  & Health;
  13. Networking & Communication.
  14. Peserta International Conference terdiri dari anggota AP3SI, asosiasi lainnya, dan terbuka untuk umum (mahasiswa dan dosen).

OLIMPIADE DAN DOUBLE DEGREE 

Penyelenggaraan Olimpiade Guru

Pada awalnya AP3SI merencanakan penyelenggaraan Olimpiade Mahasiswa, akan tetapi Olimpiade Mahasiswa berdasarkan Hasil Temu Nasional Forkom Pendidikan Sosiologi Antropologi di UNIMA Manado pada tanggal 3-4 Agustus 2017 akan diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi Se-Indonesia pada tahun 2018 bersamaan dengan Musyawarah Nasional Forkom Sosiologi Antropologi di Universitas Sebelas Maret.  Karena itu AP3SI mengubahnya menjadi Olimpiade Guru, dengan pertimbangan:

  1. Forkom Sosiologi Antropologi Se-Indonesia merupakan forum yang mewadahi Program Studi Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, dimana Prodi sangat berperan dalam mengelola para mahasiswanya sehingga Forkom lebih berkompeten dalam menyelenggarakan Olimpiade  Mahasiswa.
  2. AP3SI adalah asosiasi yang notabene basis keanggotaannya adalah profesi guru, dosen, dan peneliti (bukan kelembagaan), karena itu betapa pentingnya AP3SI dalam meningkatkan kompetensi profesi anggota-anggotanya. Dalam hal ini Olimpiade guru bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran, dan penguasaan keilmuannya.

Berdasarkan hasil diskusi komisi Olimpiade dan Double Degree pada Rakernas AP3SI, maka:

  1. AP3SI akan menyelenggarakan Olimpiade Guru dengan fokus pada Penelitian Tindakan Kelas (Olimpiade Guru berbasis PTK). Hal ini penting dilakukan dengan pertimbangan:
  2. Guru-guru kurang memahami PTK dan implementasinya.
  3. Mendukung jenjang karir guru.
  4. Banyak terjadi permasalahan dalam pembuatan PTK.
  5. Konten PTK yang akan menjadi penilaian dalam Olimpiade Guru adalah
  6. Produk PTK (laporan kegiatan dan perangkat).
  7. Video dokumentasi aktivitas pembuatan PTK (perencanaan-pelaksanaan-refleksi).
  • Presentasi.
  • Kegiatan Olimpiade Guru akan diselenggarakan pada tahun 2019, time line kegiatannya adalah sebagai berikut:
  • 2017: Finalisasi Pedoman oleh AP3SI Pusat.
  • 2018: Sosialisasi, pembinaan dan seleksi di tingkat wilayah.
  • 2019: Final di tingkat pusat.

Usulan Penyesuaian Kurikulum                    

Kebutuhan akan peningkatan kompetensi lulusan seiring dengan perubahan regulasi dan perkembangan zaman, diperlukan alternatif untuk meningkatkan kompetensi lulusan. Karena itu AP3SI mengusulkan kepada FORKOM PENSOSANT sebagai forum komunikasi program studi yang menyelenggarakan Pendidikan Sarjana (Pendidikan Sosiologi dan Antropologi) untuk mengusulkan perubahan kurikulum  kepada Prodi Pendidikan Sosiologi Antropologi melalui :

  • Perluasan Capaian Pembelajaran dengan mengakomodir mata kuliah Pilihan, yang dapat meningkatkan kompetensi lulusan sesuai dengan kebutuhan masyarakat (major/minor); dan atau
  • Double Degree Program. Program double degree (gelar ganda) merupakan kegiatan antar perguruan tinggi untuk melaksanakan program studi yang berbeda pada strata yang sama atau berbeda, dan  saling mengakui kelulusan mahasiswa dalam sejumlah mata kuliah yang serupa atau  mata kuliah lain yang disyaratkan oleh masing-masing perguruan tinggi untuk memperoleh 2 (dua) gelar yang berbeda.

Penyelenggaraan kegiatan kerjasama antara perguruan tinggi di dalam negeri, khususnya gelar kependidikan dan non kependidikan bertujuan untuk melaksanakan suatu program studi secara bersama serta saling mengakui lulusannya. Dalam hal ini, mahasiswa kependidikan dapat menempuh perkuliahan non kependidikan, begitupun sebaliknya mahasiswa non kependidikan mampu menempuh perkuliahan pendidikan, dengan syarat penempuhan beban SKS sesuai kesepakatan. Pertukaran ini menjadikan mahasiswa mendapatkan gelar ganda (Double Degree) yakni S.Pd., S.Sos. 

Hasil diskusi dari Rakernas komisi Double Degree diantaranya:

  1. AP3SI merekomendasikan  untuk menerima program Double Degree dengan tawaran :
    1. Double Degree diselenggarakan oleh PT sendiri yang mempunyai program studi kependidikan dan non kependidikan.
    1. Double Degree diselenggarakan oleh dua  PT yang berbeda.
  2. Adanya studi kelayakan di universitas yang menyelenggarakan Double Degree dalam dan luar negeri.
  3. Menyusun naskah akademik berkenaan dengan Kurikulum dan adaptasi Kurikulum Double Degree.

                   Anggota dari komisi Olimpiade dan Double Degree diantaranya:

  1. Martinus Legowo (UNESA)
  2. Nurul Fatimah (UNNES)
  3. Ike Slyvia (UNP)
  4. Maryam Lamadarisi (UNIMA)
  5. Imran (UNTAN)
  6. Hairil Wadi (UNRAM)
  7. Sigit Ruswinarsih (UNLAM)
  8. Nur Endah Januarti (UNY)
  9. Siti Komariah (UPI)

KURIKULUM PPG

Anggota dari komisi Kurikulum PPG diantaranya:

  1. Wilodati (UPI)
  2. Thriwaty Arsal (UNNES)
  3. Muhammad Syukur (UNM)
  4. Grendi Hendrastomo (UNY)
  5. Irawan (UM)
  6. Inoki Uima Tiara (PGRI Sumbar)
  7. Eka Vidya Putra (UNP)
  8. Gusti Bujang A (Untan)

  Hasil diskusi dari Komisi Kurikulum PPG pada Rakernas AP3SI ini diantaranya:

       Pada dasarnya AP3SI mendukung rekomendasi hasil Temu Nasional Forum Komunikasi Pendidikan Sosiologi dan Antropologi di Universitas Negeri Manado tanggal 3-4 Agustus 2017 untuk mengeluarkan juknis PPG yang menyatakan Program PPG ditujukan hanya untuk sarjana kependidikan. Namun demikian jika ini tidak bisa dilaksanakan (dalam proses), maka AP3SI merekomendasikan:

  1. Kurikulum PPG Sosiologi lulusan S1/D4 Kependidikan, dengan lulusan S1/D4 Non Kependidikan harus dibedakan, sebagai berikut :
    1. Bobot SKS yang harus ditempuh oleh peserta PPG Sosiologi lulusan S1/D4 adalah 50 % dari jumlah bobot SKS peserta PPG Sosiologi lulusan S1/D4 Non Kependidikan. 
    1. Beban belajar (jumlah SKS) Program PPG Sosiologi secara keseluruhan, disesuaikan dengan kebijakan Program Studi masing-masing.
  2. Ujian Kompetensi peserta PPG dinilai oleh tiga penilai, yaitu Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Guru Pamong (GP), dan Organisasi Profesi (OP) yang memenuhi persyaratan.
  3. Syarat-syarat Asesor Penguji Uji Kinerja peserta PPG Sosiologi adalah sebagai berikut:
  4. Memiliki Ijazah S1 atau S2 atau S3 Pendidikan, dan atau Sosiologi;
  5. Telah menjadi anggota Asosiasi paling sedikit satu tahun;
  6. Memiliki integritas yang tinggi terhadap kemajuan AP3SI; penjaminan mutu, dan Pendidikan Profesi Guru;
  7. Memiliki Sertifikat Asesor/ NRI bidang Sosiologi, atau tersertifikasi sebagai Dosen Sosiologi;
  8. Berasal dari Program studi yang terakreditasi  BAN PT sekurang-kurangnya B, dan atau tersertifikasi International.
  9. Pada kesempatan pertama di tahun 2017 ini, yang akan dijadikan Pilot Project Penilai Uji Kinerja Peserta PPG Pasca SM3T mewakili AP3SI adalah UPI dan UNNES. 
  10. Rapat Kerja Nasional tahun 2018, akan diselenggarakan oleh Universitas Negeri Malang sebagai tuan rumah (Wilayah Jawa Tengah), waktu dan tempat diberitahukan kemudian.

     Bandung, 7 Oktober 2017

Ketua Umum  AP3SI

Elly Malihah

Leave a Reply